Ternyata, setelah sekian lama, saya lupa jika logo The Rolling Stones yang sangat terkenal ini dibuat oleh John Pasche, bukan Andy Warhol seperti yang saya kira sebelumnya. Logo ini memang sangat terkenal, karena keterkenalan itu pula sampai saat ini memang merangkum para pecinta musik yang memang beragam, bahkan sampai para kaum bromocorah, begajulan, berandalan tukang palak atau apapunlah namanya, intinya sih kaum preman, (terutama yang saya ketahui banyak berada di Bandung) sering menggunakan istilah Stones sebagai ke'akuan' dirinya. Stones, stun, nyetun atau apapun istilahnya memang dikonotasikan sebagai mabuk. Mabuk selain tindak kriminil memang salah satu acuan wujud ke-Preman-an mereka toh?
John Pasche ( pencipta logo ) |
Logo yang (entah katanya tapi emang benar sih) terinspirasi dari bibir ndowernya Oom Mick Jagger, sebenarnya patut dipertanyakan. Karena Keith Richard maupun Bill Wyman sama sama ndower. terlebih setelah mereka menjadi kakek-kakek saat ini.
Tak dapat dipungkiri, karena keterkenalan band ini di seluruh dunia sampai ke Indonesia di tahun 70 dan 80-an, image bad boy yang lekat dalam diri personil Stones, menjadikan dirinya sebagai ikon keberandalan yang tak lekang dimakan masa. Sejarah band ini memang tak akan terlupakan sebagai anti daripada image anak baik-baik the Beatles. Drugs, Sex, Rock N Roll dan kasus perceraian tiap personilnya menjadikan tipikal wajah generasi muda yang dicintai dan dibenci. Mungkin hanya Motley Crue di dekade saat ini yang bisa menyaingi perilaku liar mereka.
Transformasi logo ini dalam wujud simbol (dan kaos terutama) telah membius generasi muda yang saat ini semakin rajin menggali otentisitas masa lalu. Cool-nya retro Rock n Roll semakin membumbungkan identitas yang sempat terlupakan saat ini. sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar