Disadari atau tidak, kalimat yang Anda lontarkan pada atasan member pengaruh cukup besar pada perkembangan pada karir. Bila kalimat positif yang sering Anda ungkapkan, percayalah, ksempatan promosi tidak akan pernah lepas dari genggaman. Sebaliknya, bila kalimat negative yang keluar, maka promosi pun enggan mampir pada Anda. Jika berharap karir meningkat dengan cepat, sebaiknya kuasai cara berbicara dengan atasan, apa yang sebaiknya dikatakan dan terlarang dikatakan.
Berikut ini faktabukanopini.blogspot.com akan menguraikan 9 kalimat yang tabu (terlarang) dikatakan pada atasan:
1. ”Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan.” Semua hal adalah mungkin. Jika Anda mengatakan, sesuatu tidak mungkin Anda lakukan, kalimat ini adalah harga mati. Atasan akan mendapat kesan, bahwa Anda mudah menyerah dan tidak maksimal dalam berusaha. Sebelum mengeluh, coba selidiki tujuan atasan memberikan tugas tersebut, apa yang sebenarnya diinginkan atasan. Meskipun target yang diinginkan tidak mungkin tercapai, lebih baik Anda mengkomunikasikan mengenai tantangan yang dihadapi dan mendiskusikan solusi untuk mengatasi tantangan tersebut.
2. “Saya tidak suka tugas ini.” Ketika bekerja, mungkin saja Anda mendapat tugas yang disukai atau tidak disukai. Namun, apa pun kemngkinannya semua itu tetap tugas yang harus dikerjakan. Jika Anda menolak tugas atas dasar rasa suka dan ketidaksukaan, Anda akan terlihat sebagai orang yang suka pilih-pilih tanggung jawab, manja dan tidak siap menghadapi duni pekerjaan. Nantinya, Anda akan semakin tersingkir dari kerja tim dan tanggung jawab lebih besar. Sebab, atasan tak mau mengambil risiko menghadapi penolakan Anda pada tugas yang diberikannya.
3. “Ini tak termasuk dalam deskripsi pekerjaan saya.” Selama yang diminta untuk nda lakukan tidak jauh dari lingkup kerja perusahaan, sebaiknya jangan mengatakan kalimat di atas pada atasan. Sekarang ini, perusahaan menginginkan kerja tim yang fleksibilitas dari karyawan mereka, yang kadang menuntut pekerjaan di luar tugas sehari-hari, untuk meraih target. Jika Anda pikir tugas tersebut adalah ide yang buruk, coba jelaskan dengan lasan yang tepat mengenai pekerjaan tersebut lebih baik dikerjakan oleh orang lain. Hal ini lebih efektif daripada kalimat di atas.
4. “Ini bukan salah saya.” Kalimat ini justru membuat atasan tidak mempercayai Anda dan terkesan Anda lebih senang melimpahkan kesalahan pada orang lain daripada mencoba bertanggung jawab. Jika memang terjadi kesalahn dalam tim, akuilah bersama lalu pikirkan dan berikan solusi untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan. Hal ini akan lebih simpatik di mata atasan. Bila yang terjadi adalah kesalahan indivisu dan kebetulan tidak disebabkan oleh Anda, coba jabarkan bukti bahwa Anda telah mengambil langkah yang benar.
5. “Belum Dikerjakan.” Atasa mengaharapkan tugas yang dilakukan secepat mungkin setelah diberikan. Jika “belum” adalah jawaban Anda, akan membuat atasan kecewa dan ia akan mengira bahwa Anda suka menunda pekerjaan. Atau menganggap justru posisi yang diberikan terlalu tinggi. Meskipun tugas tersebut belum selesai, beri jawaban mengenai kemajuan yang telah dilakukan dan target Anda untuk menyelesaikan tugas tersebut.
6. “Saya tidak mengerti.” Sesekali menanyakan kembali tugas yang telah diberikan atasan, boleh saja. Nmaun jika sering kali, membuat Anda terlihat kurang memerhatikan perkataan atasan Hal ini akan mengurangi poin Anda ketika tiba saatnya evaluasi untuk promosi jabatan. Apabil ingin menghindari kesalahpahaman mengenai tugasnya, coba ulangi pemahaman yang Anda terima. Hal ini lebih jelas dalam menggambarkan tingkat pemahaman Anda.
7. “Saya sudah tahu, tak perlu diajari.” Mungkin Anda ingin menyampaikan bahwa Anda paham mengenai tugas yang diberikan dan cara yang harus dilakukan. Namun, kalimat ini akan menyinggung atasan Anda ketika mendengarnya. Lagipula, kalimat seperti ini cenderung menggambarkan orang yang keras kepala dan tidak bersikap terbuka terhadap kritik dan kurang berusaha memperbaiki diri.
8. “Pekerjaan ini sungguh melelahkan.” Intiya adalah jangan mengeluhkan mengenai pekerjaan kepada atau dihadapan atasan. Hal ini membuat Anda terlihat kurang dewasa, kurang mampu untuk diberikan tanggung jawab lebih besar dan tidak tangguh. Hal ini memperkecil kemungkinan Anda ntuk meraih promosi jabatan karena menjadi ragu-ragu terhadap kemampuan Anda.
9. “Kenapa si X mendapat pekerjaan yang lebih mudah?” Iri hati kepada rekan kerja akan menyebabkan atasan berpikir bahwa Anda tidak suka mendapatkan tanggung jawab lebih besar. Atasan akan berpikir bahwa Anda tidak menyukai tantangan yang biasanya pada posisi lebih tinggi. Lagipula, pernyataan ini seolah-olah menanyakan kebijakan yang diberikan atasan, padahal mungkin sebenarnya atasan memiliki tujuan lain ketika memberikan tugas itu. sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar