Bukan seorang pangeran tampan yang akhirnya memberi kecupan di bibir buat Putri Tidur dari Ukraina yang berbaring di atas meja marmer dengan kamera di sekelilingnya. Meski tak seperti di kisah dongeng, sang putri tidak terbangun.
"Saya tidak yakin akan menikahi gadis ini, saya hanya ingin tahu akankah dia membuka mata," kata perempuan muda yang berani mencium si putri tidur, sementara para pengunjung lelaki malah tak berani.
Putri Tidur ini bisa ditemukan di Museum Seni Nasional Ukraina dan ia menunggu untuk dinikahi.
Para pengunjung di penampilan unik berjudul "Sleeping Beauty" diizinkan untuk mencium beberapa relawan yang berperan sebagai Putri Tidur -- hanya saja mereka wajib menikahi sang putri jika ciuman mereka berhasil membangunkannya.
Mereka yang ragu merajut komitmen dengan orang asing hanya boleh melihat sang putri tidur mengenakan gaun putih di ruangan redup, namun tak boleh mencium.
"Saya tak siap mencium seorang perempuan dalam kencan pertama, dan ini baru pertama kalinya saya melihat dia," kata Oleksandr Dankov, 43, setelah memutuskan tak mencium Putri Tidur.
Namun ia menambahkan, "Mungkin saya akan datang lagi," katanya pada AFP.
Yana Krasnokutska, 23, malah lebih berani.
"Ini adalah kisah dongeng, jadi saya penasaran mencobanya," kata perempuan itu pada AFP, tersenyum setelah mencium si putri di bibir.
Penampilan Putri Tidur ini adalah karya seniman Ukraina-Kanada Taras Polataiko yang merancangnya dalam dua tahun terakhir.
Ia terinspirasi oleh dongeng populer di mana seorang putri dikutuk dan tidur ratusan tahun, bersamaan dengan kerajaannya. Putri itu akhirnya terbangun dengan ciuman dari seorang pangeran yang mencintai dia.
Perempuan-perempuan yang menjadi relawan proyek ini bergantian tidur dua jam sehari, masing-masing dengan istirahat 30 menit.
"Ide utama di balik proyek ini adalah kesabaran," kata Polataiko ke AFP.
"Kita bisa sabar untuk waktu yang panjang. Sementara Putri Cantik tertidur, kerajaannya ikut tertidur. Saat kerajaannya bangun, si Cantik harus ikut terbangun."
Polataiko mengatakan bahwa ia sengaja memilih wanita-wanita atraktif yang memang mencari pasangan serius untuk menjadi relawan.
"Kelima gadis yang saya pilih sangat cantik, cerdas, dan mencari cinta sejati," kata dia. Awalnya Polataiko berencana hanya menampilkan satu Putri Tidur, namun kemudian ia memberi kesempatan buat gadis-gadis lain.
"Ada tiga sampai empat pengunjung setiap hari yang berniat membangunkan Putri Tidur, baik laki-laki maupun perempuan," ujar dia.
"Ini bukan agen cari jodoh. Ini adalah keajaiban, dongeng. Tak ada yang tahu bagaimana akhir kisah ini," kata Polataiko.
Natalya Bakovskaya, 27, adalah Putri Tidur pertama yang melakukan aksi tidur menanti pangeran tampan. Ia mengetahui proyek ini setelah saudara perempuannya memberi tahu akan panggilan casting di televisi.
"Saat proyek ini mulai, saya benar-benar mendalami peran ini dan rasanya seperti sebuah dongeng," ujar dia.
"Pada hari pertama saya sulit tidur karena banyak kamera dan pengunjung, namun kemudian saya menikmati istirahat dua jam di tengah hari dan bahkan bisa merasa ngantuk," kata Bakovskaya.
Dia tak membuka mata sehingga tak pernah menemukan sang pangeran, namun salah satu ciuman yang ia dapatkan "sangat dikenang".
Kemudian dia mencoba menonton video untuk menemukan pria muda yang memberinya ciuman pada hari pertama, namun tak berhasil.
Akhirnya dongeng itu berakhir dengan unik saat Putri Tidur keempat membuka mata dan menemukan, bukan seorang pangeran, tapi seorang putri.
"Saya sangat kaget saat membuka mata dan melihat seorang gadis," kata penerjemah Yana Gurzhiy, 24, setelah dia memutuskan membuka mata setelah menerima ciuman di dahi.
Ukraina tak mengizinkan pernikahan sesama jenis, maka tak mungkin buat Gurzhiy untuk menikahi putri pemberi ciuman, namun ia merasa memiliki hubungan dengan wanita yang menciumnya, yang ia sebut Katya.
"Saya percaya ini bukan kebetulan kami bertemu seperti ini. Dia orang yang sangat menarik, jadi saya harap kami akan memiliki hubungan rekanan yang profesional atau kreatif."
Pameran ini berakhir pada 9 September.
"Saya tidak yakin akan menikahi gadis ini, saya hanya ingin tahu akankah dia membuka mata," kata perempuan muda yang berani mencium si putri tidur, sementara para pengunjung lelaki malah tak berani.
Putri Tidur ini bisa ditemukan di Museum Seni Nasional Ukraina dan ia menunggu untuk dinikahi.
Para pengunjung di penampilan unik berjudul "Sleeping Beauty" diizinkan untuk mencium beberapa relawan yang berperan sebagai Putri Tidur -- hanya saja mereka wajib menikahi sang putri jika ciuman mereka berhasil membangunkannya.
Mereka yang ragu merajut komitmen dengan orang asing hanya boleh melihat sang putri tidur mengenakan gaun putih di ruangan redup, namun tak boleh mencium.
"Saya tak siap mencium seorang perempuan dalam kencan pertama, dan ini baru pertama kalinya saya melihat dia," kata Oleksandr Dankov, 43, setelah memutuskan tak mencium Putri Tidur.
Namun ia menambahkan, "Mungkin saya akan datang lagi," katanya pada AFP.
Yana Krasnokutska, 23, malah lebih berani.
"Ini adalah kisah dongeng, jadi saya penasaran mencobanya," kata perempuan itu pada AFP, tersenyum setelah mencium si putri di bibir.
Penampilan Putri Tidur ini adalah karya seniman Ukraina-Kanada Taras Polataiko yang merancangnya dalam dua tahun terakhir.
Ia terinspirasi oleh dongeng populer di mana seorang putri dikutuk dan tidur ratusan tahun, bersamaan dengan kerajaannya. Putri itu akhirnya terbangun dengan ciuman dari seorang pangeran yang mencintai dia.
Perempuan-perempuan yang menjadi relawan proyek ini bergantian tidur dua jam sehari, masing-masing dengan istirahat 30 menit.
"Ide utama di balik proyek ini adalah kesabaran," kata Polataiko ke AFP.
"Kita bisa sabar untuk waktu yang panjang. Sementara Putri Cantik tertidur, kerajaannya ikut tertidur. Saat kerajaannya bangun, si Cantik harus ikut terbangun."
Polataiko mengatakan bahwa ia sengaja memilih wanita-wanita atraktif yang memang mencari pasangan serius untuk menjadi relawan.
"Kelima gadis yang saya pilih sangat cantik, cerdas, dan mencari cinta sejati," kata dia. Awalnya Polataiko berencana hanya menampilkan satu Putri Tidur, namun kemudian ia memberi kesempatan buat gadis-gadis lain.
"Ada tiga sampai empat pengunjung setiap hari yang berniat membangunkan Putri Tidur, baik laki-laki maupun perempuan," ujar dia.
"Ini bukan agen cari jodoh. Ini adalah keajaiban, dongeng. Tak ada yang tahu bagaimana akhir kisah ini," kata Polataiko.
Natalya Bakovskaya, 27, adalah Putri Tidur pertama yang melakukan aksi tidur menanti pangeran tampan. Ia mengetahui proyek ini setelah saudara perempuannya memberi tahu akan panggilan casting di televisi.
"Saat proyek ini mulai, saya benar-benar mendalami peran ini dan rasanya seperti sebuah dongeng," ujar dia.
"Pada hari pertama saya sulit tidur karena banyak kamera dan pengunjung, namun kemudian saya menikmati istirahat dua jam di tengah hari dan bahkan bisa merasa ngantuk," kata Bakovskaya.
Dia tak membuka mata sehingga tak pernah menemukan sang pangeran, namun salah satu ciuman yang ia dapatkan "sangat dikenang".
Kemudian dia mencoba menonton video untuk menemukan pria muda yang memberinya ciuman pada hari pertama, namun tak berhasil.
Akhirnya dongeng itu berakhir dengan unik saat Putri Tidur keempat membuka mata dan menemukan, bukan seorang pangeran, tapi seorang putri.
"Saya sangat kaget saat membuka mata dan melihat seorang gadis," kata penerjemah Yana Gurzhiy, 24, setelah dia memutuskan membuka mata setelah menerima ciuman di dahi.
Ukraina tak mengizinkan pernikahan sesama jenis, maka tak mungkin buat Gurzhiy untuk menikahi putri pemberi ciuman, namun ia merasa memiliki hubungan dengan wanita yang menciumnya, yang ia sebut Katya.
"Saya percaya ini bukan kebetulan kami bertemu seperti ini. Dia orang yang sangat menarik, jadi saya harap kami akan memiliki hubungan rekanan yang profesional atau kreatif."
Pameran ini berakhir pada 9 September.
waduh kalo cewek juga yang bangunin gimana itu tuh ya?
BalasHapusevent blogger: tantangan Kreatif 30 karakter, berhadiah uang tunai Mingguan dan hape Android.