TEMPO.CO, - Kementerian Pekerjaan Umum mencatat sebanyak 40 juta masyarakat Indonesia masih buang air besar (BAB) sembarangan. Menurut data Badan Pusat Statistik, hingga 2011 jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 241 juta jiwa.
"Padahal target kami pada 2015 sekitar 62,41 persen masyarakat perkotaan dan pedesaan mendapat akses air minum dan sanitasi layak," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Budi Yuwono, Selasa, 2 Oktober 2012.
Budi mengatakan hingga saat ini masyarakat pedesaan yang mendapat akses sanitasi layak baru sekitar 50 persen, sedangkan di perkotaan sudah terlayani 76 persennya.
Dia melanjutkan, akses sanitasi layak ini berbanding lurus dengan kesehatan masyarakat, terutama berkaitan dengan penyakit diare. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah penderita diare dari tahun ke tahun berkisar antara 3,5 juta jiwa sampai 4,5 juta jiwa.
Budi mengatakan penanganan sanitasi ini pada dasarnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Menurut dia masih banyak pemerintah daerah yang mengesampingkan isu sanitasi dan lebih fokus pada isu lain yang terkesan lebih seksi seperti transportasi.
Oleh karena itu, lanjut Budi, hingga 2012 ini jumlah kota kumuh belum berkurang, bahkan cenderung bertambah. Ambil contoh, kata dia, adalah DKI Jakarta di mana masih banyak permukiman kumuh.
"Selain itu, pengabaian pemda terhadap tingkat urbanisasi sebesar 1,7 persen menyumbang banyaknya pemukiman kumuh," ujar Budi. Dia mengkritik pemda yang tidak memperhatikan masalah sanitasi ini sama saja dengan menelantarkan masyarakatnya.
Budi mengatakan pemerintah pusat hanya bisa menyumbang 25 persen anggaran dari pengelolaan sanitasi di daerah. Tahun 2013 Kementerian PU mengalokasikan Rp 3,4 trilun untuk membenahi sanitasi.
Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk peningkatan pelayanan air limbah di 226 kabupaten/kota dan peningkatan sistem tempat pembuangan akhir sampah menjadi sanitary landfill di 240 kawasan perkotaan.
Secara global, kata Budi, di Asia Timur, termasuk Indonesia, tercatat 671 juta jiwa masih belum mendapatkan akses sanitasi yang layak. Bahkan, 100 juta jiwa masih BAB sembarangan. Akibatnya, ada 450 juta kasus diare tiap tahunnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar